Di era digital, suara masyarakat tak hanya terdengar di ruang publik, tetapi juga tertulis dalam jutaan jejak digital-ulasan, komentar, dan unggahan di media sosial. Buku ini menelusuri bagaimana data opini publik tersebut, jika dianalisis dengan cermat dan sistematis, dapat menjadi sumber wawasan yang berharga bagi pembangunan daerah.
Dengan studi kasus dua isu penting di Kabupaten Purbalingga-objek wisata Golaga (Goa Lawa) dan program infrastruktur “Alus Dalane”—penulis memanfaatkan teknologi pemrosesan bahasa alami (NLP) dan model deep learning berbasis IndoBERT untuk mengekstraksi sentimen masyarakat secara otomatis.
Golaga yang menempati peringkat teratas dalam pencarian wisata digital, dan Alus Dalane yang menuai banyak respons di Instagram, menjadi pintu masuk dalam memahami persepsi publik. Buku ini membuktikan bahwa analisis sentimen tidak sekadar soal kata-kata positif atau negatif, tetapi juga tentang membaca harapan, kritik, dan kepuasan masyarakat sebagai dasar kebijakan yang lebih responsif dan adaptif.
Ditulis dengan pendekatan interdisipliner dan berbasis data, buku ini tidak hanya menghadirkan temuan empiris, tetapi juga menawarkan panduan praktis bagi pengambil kebijakan, pengelola wisata, serta peneliti yang ingin mengintegrasikan teknologi dan opini publik dalam merancang strategi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.